Category : Religious > Hikmah
Author ; Syamsul Arham
Date : 18 Oktober 2017, 09:30:07
Hits : 6294

Gossip

Dalam hubungan bermasyarakat, ada dua hal yang harus dijaga; menjalin silaturahmi dan menjaga aib saudaramu.

 

Banyak hadist yang menjelaskan tentang hal ini.

 

Menjaga aib seseorang.

 

Berikut ini hadist tentang menjaga aib orang lain.

 

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ الْأَعْرَجِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ

يَأْثُرُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا وَلَا يَخْطُبُ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ حَتَّى يَنْكِحَ أَوْ يَتْرُكَ

 

(BUKHARI – 4747) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Ja’far bin Rabi’ah dari Al A’raj ia berkata; Abu Hurairah berkata; Satu warisan dari Nabi saw., beliau bersabda: “Jauhilah oleh kalian perasangka, sebab perasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara. Janganlah seorang laki-laki meminang atas pinangan saudaranya hingga ia menikahinya atau meninggalkannya.”

 

 

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَالِمًا أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

 

(BUKHARI – 2262) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari ‘Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Salim mengabarkannya bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar mengabarkannya bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak menzhaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-kesusahan hari qiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari qiyamat.”

 

 

َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ اَلدُّنْيَا, نَفَّسَ اَللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اَلْقِيَامَةِ , وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ, يَسَّرَ اَللَّهُ عَلَيْهِ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا, سَتَرَهُ اَللَّهُ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, وَاَللَّهُ فِي عَوْنِ اَلْعَبْدِ مَا كَانَ اَلْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

 

Bulughul Maram, Hadits No. 1494 : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya." Riwayat Muslim.

 

 

Ketiga hadist di atas jelas menyuruh kita untuk menjaga dan menutup aib saudara kita, apapun alasannya. Karena dengan menjaga aib saudara kita maka Allah juga akan menjaga aib kita di akhirat.

 

Sebaliknya, Allah swt. akan membuka aib kita di akhirat sampai kepada hal-hal yang selama di dunia kita masih bisa sembunyikan. Aib yang selama ini kita simpan, baik itu yang kita lakukan di dalam rumah kita, di kamar mandi, ditempat-tempat tersembunyi dimana orang lain tidak bisa melihat, tidak bisa mengetahuinya, maka Allah akan bukakan semuanya di akhirat.

 

Sedemikian beratnya dosa menyebarkan aib seseorang, maka Nabi saw. telah mewanti-wanti kita untuk selalu menjaga aib seseorang untuk tidak disebar luaskan apalagi untuk mempermalukan orang tersebut.

 

Bahkan dalam surat AL-HUJURAAT, Surat ke 49 ayat 12 disebutkan bahwa menyebarkan aib seseorang sama saja memakan bangkai saudaranya yang sudah mati:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

 

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

 

Tentu perbuatan menyebarkan aib seseorang adalah perbuatan yang sangat menjijikkan dan harus dihindari. Tidak ada perbuatan yang lebih dimurkai Allah selain kita menghindari dalam menyebarkan aib seseorang.

 

Alangkah indahnya jika kita bisa selalu melindungi saudara kita, selalu menjaga harkat dan martabatnya. Tentu kita sebagai saudaranya akan bahagia bila mendapatkan saudara kita terjauhkan dari fitnah yang keji.

 

Wallahu A'lam Bishawab

 

Jakarta, 18/10/2017 09.24

Post related
  • Quote : Hakikat Sabar
  • Hikmah : Kekuatan Istighfar
  • Kapankah Puasa Syawal Sebaiknya Dilaksanakan?
  • Poda Na Lima (Lima Nasehat)
  • Social Media