Kapankah puasa Syawal sebaiknya dilaksanakan?
Tidak ada yang mengaturnya, boleh dilaksanakan kapan saja selama masih dibulan Syawal kecuali dua hari Raya Idil Fitri.
Dalam budaya kita di Indonesia, Lebaran atau ada yang menyebutkan dengan Syawalan dimana acara silaturahmi, saling mengunjungi antar; keluarga, saudara, teman, kerabat bisa berlangsung beberapa hari. Dalam kunjungan silaturahmi tersebut tentu sudah menjadi kewajiban bagi tuan rumah untuk menjamu para tamu yang datang untuk mencicipi hidangan lebaran.
Bagi mereka yang sedang melaksanakan puasa Syawal, tentu tidak bisa menikmati hidangan yang telah disuguhkan tuan rumah. Tamu akan merasa tidak nyaman mencicipi hidangan sedangkan tuan rumah hanya menonton tamu saja karena sedang puasa Syawal.
Maka bagi kita yang ingin melaksanakan puasa Syawal, sebaiknya bisa menyelesaikan terlebih dahulu acara lebaran sesegera mungkin agar pelaksanaan puasa Syawal yang akan kita laksanakan bisa berjalan dengan hikmat dan nyaman.
Kapan sebaiknya puasa Syawal itu dilaksanakan?
Acara lebaran yang sudah menjadi tradisi bagi ummat Islam di Indonesia bisa berlangsung dua sampai empat hari atau paling lama satu minggu. Sehingga pada minggu kedua lebaran biasanya acara Syawalan sudah selesai dan kita sudah bisa melaksanakan puasa Syawal dengan hikmat tanpa diganggu dengan acara jamu-menjamu hidangan.
Bagi mereka yang mungkin yang mempunyai keluarga besar sehingga acara lebarannya bisa berlanjut lebih dari seminggu, mungkin karena harus berkunjung kepada keluarga yang jauh, diluar kota, maka bisa melaksanakan ibadah puasa Syawal di minggu ketiga.
Jika sudah lewat minggu ketiga, maka tidak ada alasan lagi untuk menunda puasa Syawal. Minggu keempat merupakan kesempatan terakhir untuk melaksanakan puasa Syawal. Semua acara jamu-menjamu sudah harus berakhir. Kesempatan terakhir untuk puasa Syawal harus diraih karena tidak ada kesempatan lagi setelah itu.
Semoga kita masih punya kesempatan untuk melaksanakan puasa Syawal dibulan ini.